Sunday, December 25, 2016

Yesus-ku dan Yesus-mu

‏والسلام علي يوم ولدت ويوم أموت ويوم أبعث حيا

"Dan keselamatam atasmu di hari kau dilahirkan, di hari kau diwafatkan, dan di hari kau dibangkitkan kembali"

Jalaluddin Rumi "Tubuh adalah Maria, masing-masing kita mempunyai Yesus didalamnya. Jika kepedihan/penderitaan datang maka Yesus akan lahir. Tetapi jika tidak maka ia akan pulang membawa rahasianya sebagai mana rahasia kedatangannya. Oleh karenaya kita akan kehilangan hikmah-hikmahnya".

Puisi ini adalah kiasan Rumi yang menjelaskan bahwasanya semua penderitaan hidup adalah jalan menuju kesejatian, atau jalan menuju Cinta. Artinya orang yang kaya penderitaan hidup akan lebih memahami sejatinya hidup. Tentu saja jika ia pandai memaknai penderitaannya. Rumi menyebut penderitaan sebagai jalan bagi lahirnya Yesus, yang memang identik dengan cinta/kasih. Baginya Yesus tidak akan lahir kalau Maria tidak menderita. Sebagaimana Qur’an tidak akan lahir kalau Muhammad tidak mengalami penderitaan hebat dalam hidupnya. Jadi dua-duanya, Yesus dan Qur’an adalah buah dari penderitaan.

Qur’an dan Yesus adalah sama-sama firman Tuhan yang lahir dari tubuh yang berbeda, Maria dan Muhammad. Ketika firman itu melalui perempuan, ia berupa manusia yaitu Yesus atau Isa. Namun ketika melalui laki-laki, firman itu berupa Al-Qur’an. Maria dan Muhammad adalah wadah yang sempurna bagi manifestasi firman Tuhan ke dunia.

Maka tugas kita semua adalah untuk melahirkan Yesus kita ke dunia. Jika yang kita lahirkan benar-benar Yesus maka pastilah tidak mengandung kebencian dan prasangka buruk, karena apapun yang lahir dari kemurnian hanya mengandung cinta.

Tuesday, March 8, 2016

NKRI: Harga Mati atau Bikin Mati (?)



Ketika Indonesia mendeklarasikan diri sebagai sebuah Negara Kesatuan sebagaimana yang tercantum dalam pasal 1 ayat (1) UUD 1945, ini adalah sebuah dilema besar. Dilema besar yang tercipta dari fakta sosiologis bahwa Indonesia adalah sebuah Negara yang berdiri diatas fondasi heterogenitas budaya dan adat istiadat. Sebuah hal yang tidak bisa kita nafikkan bahwa sebelum Indonesia berdiri sebagai sebuah Negara, setiap daerah adalah satuan-satuan kecil pemerintahan yang memiliki sistem hukum dan cara hidupnya masing-masing. Dari Sabang sampai Merauke adalah jejeran geografis yang bercerita tentang fakta historis yang berbeda-beda.

Saya kemudian teringat dengan pelajaran sewaktu SD dulu bahwa Indonesia menjadi Negara yang mempersatukan seluruh daerah karena adanya rasa senasib dan sepenanggungan yang dialami oleh setiap daerah. Bahwa setiap daerah yang kini bergabung kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah daerah-daerah bekas jajahan Belanda dan Jepang. Alasan inilah yang kemudian dijadikan pelajaran turun-temurun sebagai rasionalisasi bahkan brainwashing kepada setiap generasi bahwa “perasaan” itu adalah “penghapus” sejarah yang paling ampuh yang menghapus sejarah setiap daerah.

Menciptakan Negara Kesatuan diatas landasan heterogenitas bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Hal ini juga kemudian menempatkan Indonesia menjadi satu-satunya Negara Kesatuan diatas landasan heterogenitas budaya di dunia. Amerika saja yang awalnya adalah Negara yang terbentuk dari koloni-koloni imigran inggris tidak memilih bentuk Negara Kesatuan sebagai bentuk ideal negaranya. Mereka lebih memilih menjadikan Amerika sebagai sebuah Negara Federal dimana setiap koloni bertranformasi menjadi Negara-negara bagian. Apa yang harus dilakukan Indonesia dengan pilihan bentuk Negara Kesatuannya adalah meleburkan setiap budaya dasar disetiap daerah untuk menciptakan sebuah budaya nasional. Namun, apakah budaya nasional yang dimaksdukan adalah sebuah budaya sintesis atukah budaya pemenang yang lahir dari sebuah proses akulturasi?

Jawabannya adalah “budaya pemenang” yang lahir dari sebuah proses akulturasi. Pembunuhan beberapa budaya untuk memaksakan sebuah budaya sebagai representasi merupakan pekerjaan yang berefek pada terciptanya sebuah cara berfikir di masyarakat yang menempatkan sebuah daerah lebih tinggi dari daerah yang lainnnya. Kita tidak pernah melihat bahwa yang dimaksudkan dengan budaya nasional adalah sebuah budaya yang bergabung dari beberapa budaya lokal. Tapi yang kita lihat adalah, orang papua yang dipaksa untuk mengenakan baju batik. Bahwa daerah wisata yang merupakan representase pariwisata internasional adalah Bali dan tolak ukur masyarakat modern adalah kehidupan seperti di Jakarta.

Realitas ini tentu saja merupakan penyebab terbesar ketertinggalan sebagian besar daerah dan menyebabkan Jakarta menjadi kota Over Capacity. Karena mayoritas orang di Indonesia beranggapan bahwa hidup di Jakarta memiliki prestise sosial yang lebih tinggi daripada hidup di daerahnya sendiri. Paradigma inilah yang kemudian tumbuh subur bahkan sampai di tingkat perguruan tinggi dan meracuni pemikiran sebagian besar mahasiswa. Yang nantinya, ketika mereka lulus, mereka akan melanjutkan hidup di Jakarta dan meninggalkan daerahnya.
Mereka tidak bisa disalahkan dalam persoalan ini, karena faktanya bahwa memang kehidupan yang lebih menjanjikan ada di kota besar. Yang jadi pertanyaan adalah, ketika hanya sebagian kecil kota di Indonesia yang dijadikan kota besar ini berarti bahwa pembangunan yang terjadi berjalan diatas prinsip-prinsip diskriminatif. Mengapa tidak semua daerah dibangun dengan infrastruktur yang sama? Bukankah New York adalah kota termaju di USA sedangkan Ibu Kota justru berada di Washington DC?

Ataukah mungkinkah lebih baik kalau Indonesia mengikuti jejak Uncle Sam menjadi sebuah Negara Federal?
Yap. Konsepsi “Negara Kesatuan” memang dari sononya hanya merupakan ilusi. Harusnya dengan kodrat Indonesia sebagai negara kepulauan, bentuk negara yang tepat adalah "Negara Federasi". Otonomi adalah jembatan menuju kesana, tapi sistem ini terlalu tanggung atau mendekati tapi tidak pernah menyentuh/sampai pada harapan akhir (asimtot).

Konsepsi NKRI telah menyebabkan kesenjangan dan ketidakadilan khususnya bagi daerah-daerah yang kaya akan sumberdaya alam, namun miris dalam pembangunan. Negara Federasi akan meluaskan keberagaman, bukan keseragaman, namun tetap saja berada dalam satu pondasi konstitusi yang kuat yang mengukuhkan Indonesia.

NKRI ini kapal besar namun bapuk. Bolong dimana-mana. Tambal di sini, bocor di sana. Boro-boro bermanuver, jalan selo saja susah. Lebih baik negara ini dipecah saja jadi 6-8 Negara Federal. Biar NKRI ini tak cuma mutar-mutar aja kayak sekarang. Sekarang kegedean. Ruwet. Kapal besar yang bolong dimana-mana.

Sendi sosial, ekonomi, juga sistem politik di NKRI ini sudah mati gaya. Negara ini auranya sudah negatif dari sononya. Jadi intinya, NKRI ini adalah obstacle kemajuan. Mustahel bisa jadi katalis.

Bubarkan, wassalam.







Referensi;
- Nurul, Wa Ode. 2014. Negara federal menuju keadilan sosial.
- ubegebe.com 2015. Negara gagal.



Saturday, January 18, 2014

Golongan Putih: Pesimisme Yang Dibalut Intelektualitas?


Pemilu; berbicara soal pemilu, pastilah berbicara soal pilihan. Pemilu, adalah sebuah proses pemilihan seseorang untuk jabatan politik tertentu. Dan dalam proses pemilihan tersebut, seorang pemilih tentu dipengaruhi beberapa faktor, sehingga membuat si pemilih merasa perlu untuk turut menyumbangkan suara. Aurel Croissant, seorang profesor ilmu politik dari University of Heidelberg, mengatakan ada tiga faktor pendorong yang mempengaruhi seorang pemilih untuk terlibat dalam proses pemilu: fungsi keterwakilan, integrasi, serta kemampuan dan jaminan stabilitas seseorang untuk menjalankan jabatannya. Lalu pertanyaannya adalah: bagaimana jika faktor tersebut tak sanggup dipenuhi oleh sang calon empunya jabatan?

Kebanyakan pemilih di Indonesia, tak mempermasalahkan apabila seorang calon tidak memlih faktor pendorong kedua dan ketiga. Dalam The Third Wave: Democratization in the Late Twentieth Century, dijelaskan bahwa masyarakat khususnya di skala lokal, masih melihat faktor keterwakilan; entah ditinjau dari aspek geografis, maupun ikatan emosional, sebagai salah satu faktor kuat yang membuat mereka turut menyumbang suara. Wajar, karena isu yang dijual oleh para bakal calon ini cenderung lebih dekat dengan kepentingan pemilih lokal. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, terjadi peningkatan kualitas pemilihan. Berbekal pendidikan politik yang baik, hal-hal yang dinilai tidak relevan dengan jaminan mutu, kini tidak lagi menjadi jaminan faktor pendorong. Integrasi dan kemampuan seseorang untuk menjalankan jabatan, kini dipandang sebagai faktor utama yang dapat mempengaruhi perolehan suara. Akan tetapi, perlu diketahui juga bahwa tidak semua bakal calon yang terlibat dalam proses pemilu, memiliki jaminan mutu tersebut. Dalam sebuah sistem kepemimpinan yang menjunjung tinggi asas demokrasi, setiap individu dinilai memiliki kesempatan yang sama untuk menduduki sebuah jabatan politik. Asalkan sanggup memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku, baik/buruk-nya jejak rekam sang bakal calon, tentu menjadi pertimbangan nomor sekian.

Friday, November 29, 2013

Anarkisme: Romansa Yang Disalah Arahkan


Beberapa poster besar terbentang ketika secara tidak sengaja saya melewati sebuah rumah sakit pendidikan milik kampus negeri dengan fakultas kedokteran yang katanya salah satu yang tertua di Indonesia, rata-rata poster tersebut berisi kata-kata yang belakangan sering terdengar di telinga kita seperti “stop kriminalisasi xxx”, “bebaskan xxx”. Sampai ada satu poster yang cukup menohok dan sangat menarik perhatian saya, kira-kira isinya seperti ini “semoga masyarakat sehat-sehat saja dan tidak sakit, agar kalian tidak memerlukan jasa kami lagi”, entah mengapa dan bagaimana, saya tak bisa bayangkan, apakah sebetulnya yang salah dengan isi kepala para rekan-rekan mahasiswa/dokter sehingga dengan entengnya kata-kata tersebut dipamerkan di tempat umum, belum lagi tujuan dari aksi mogok ini sangat rancu. Bukannya terlalu offensive terhadap suatu profesi tertentu, tetapi kata-kata diposter tersebut semakin menegaskan bahwa profesi yang satu ini sangat anti dengan yang namanya kritik. Kita sama sekali tidak keberatan dengan aksi mogok atau demonstrasi, itu adalah hak. Tetapi dengan dalih solidaritas sesama kaum korporat borjuis sehingga tercipta angan-angan stop kriminalisasi yang jelas betul tendesinya untuk memposisikan diri “kebal hukum”, maka lain lagi ceritanya.

Saturday, November 16, 2013

Integralistik: Di Antara Realitas Semu dan Bayang-Bayang Fasisme


Integralistik. Sebuah pembahasan yang tak akan pernah berujung. Integralistik sendiri secara etimologi dapat dikatakan merupakan satu kesatauan/kese-luruhan (adjektiva). Dalam perjalanan panjang republik ini, integralistik sangat berpengaruh baik pada masa pra maupun pasca kemerdekaan. Konsep "negara integralistik", yang serupa tapi tak sama dengan bentuk negara kesatuan Indonesia saat ini pertama kali dicetuskan oleh Soepomo. Jika dibandingkan dengan tokoh tokoh yang sudah mendarah daging di ingatan masyarakat seperti Soekarno, Hatta, Yamin, Amir, dll. nama Soepomo mungkin sangat asing di telinga kita. Bisa jadi, minimnya referensi mengenai biografi dan pemikiran Soepomo, membuatnya tenggelam di antara nama-nama besar lain dalam sejarah Indonesia.

Er Capitan Futuro: Bepijarnya Kembali Sang Gladiator


Kalah di final Coppa Italia dari Lazio saat Mei lalu mungkin hal terbaik yang telah terjadi pada Roma sepanjang musim lalu. Mungkin bagi fans klub merasa itu merupakan hal yang sangat memalukan, karena mereka menderita melalui sebuah musim panas yang intens dengan kalah dari saingan sekota mereka yang merayakan kemenangannya dengan mengorganisir segala sesuatu dengan perayaan pemakaman palsu simbol kematian superioritas Roma atas rivalnya tersebut. Tapi lihatlah sekarang, enam bulan dari kepedihan tersebut, Roma kini berada di puncak klasemen , sementara Lazio hanya mampu berkutat diperingkat ketujuh dengan margin poin yang tidak sedikit; -16.

Itu bukanlah suatu kebetulan belaka. Dampak yang Rudi Garcia telah berikan begitu fenomenal, manajer Roma ini  mampu memancing keluar kemampuan terbaik dan semaksimal mungkin dari para key players dan sementara itu ia juga mampu membantu Giallorossi untuk meramu jenis kohesi taktis terbaik yang kita sudah tidak lihat dari mereka selama bertahun-tahun belakangan ini. Walaupun dia juga telah terbantu oleh fakta bahwa timnya tidak terlibat dalam kompetisi kontinental seperti Juventus dan Napoli dan pesaing mereka yang lain.

Yang terpenting, ia telah mampu mengandalkan kehadiran Daniele De Rossi sebagai komando di lapangan tengah. Gelandang serba bisa ini sudah sangat dekat dengan keputusan meninggalkan klub pada musim panas lalu. Kepada Sky Italia, dia mengatakan ini adalah pertama kalinya dalam karirnya bahwa ia telah meminta secara langsung pada klub untuk dilepaskan bermain untuk tim lain dan di kota lain. "Saya mengatakan kepada klub bahwa aku ingin mendengar tawaran yang kami terima" kata De Rossi . "Saya merasa ini mungkin menjadi tahun yang tepat untuk membuat perubahan, mencoba sesuatu yang berbeda."

Itu bukan keputusan yang datang dengan mudahnya. Performa De Rossi untuk Roma dalam beberapa musim belakangan memang telah menurun , pemain ini sangat tidak disukai oleh Zdenek Zeman yang baru diangkat musim panas lalu. Dituduh malas selama dalam latihan , ia di drop untuk pertandingan melawan Atalanta pada bulan Oktober dan setelah itu ia lebih sering dikerahkan bermain keluar dari posisi terbaiknya. Akhirnya Zeman dipecat pada bulan Februari, tapi De Rossi terus bergumul melalui sisa musimnya.

He had not become a bad player overnight. Sebaliknya, penampilannya untuk tim nasional Italia semakin membaik, bahkan mungkin yang terbaik yang pernah ia lakukakan. Namun media dan banyak supporter di Roma telah berbalik melawan dia . Beberapa bahkan kecewa ketika ia menolak ditransfer ke Manchester City pada musim panas 2012 dengan alasan bahwa penjualan dirinya mungkin bisa membawa dana segar yang berharga bagi klub untuk diinvestasikan kembali di tempat lain.

Untuk De Rossi, hal itu hampir terlalu berat untuk ditanggung. Dia tidak lebih dianggap sebagai tentara bayaran yang ironisnya berasal dari  pendukung sendiri, orang yang telah bermimpi bermain untuk klub ini sebagaimana ia dibesarkan mengejar dan merebut bola di sekitar pantai Ostia dimana bibi dan neneknya bekerja. "Untuk menjadi pemain Roma tetapi tidak membuat fans senang , tidak membuat Roma bahagia... itu sangat luar biasa beratnya bagi saya".

Francesco Totti , juga telah mengalami periode penuh kritik di Roma , tapi dia selalu menjadi individu yang lebih dapat dipercaya. Sang Godfather-nya false nine ini dipahami dari usia muda bahwa ia memiliki bakat khusus, dan tidak pernah meragukan kemampuannya sendiri . Lain halnya dengan De Rossi belum pernah begitu meyakinkan.

"Ada anak-anak berusia 10 atau 11 tahun yang mampu juggling dengan jeruk muncul di YouTube , aku bukanlah salah satu dari mereka" kata De Rossi dalam sebuah wawancara 2011. "Saya adalah seorang anak yang mencintai sepak bola dari hari aku dilahirkan , tapi aku tidak punya keyakinan seperti itu. Saya tidak yakin bahwa saya cukup baik untuk mencapai suatu tingkatan tertentu.", dia mengaku bahkan tidak percaya bahwa ia akan membuat karir yang berlangsung lama sebagai seorang pesepakbola profesional sampai ia mencapai usia 19 tahun meskipun ia telah mampu membuat debut seniornya untuk Roma beberapa tahun sebelumnya.

Sering disandingkan bersama Totti sebagai salah satu dari dua simbol homegrown terbesar tim ini, faktanya adalah bahwa De Rossi berasal potongan kain yang sangat berbeda. Pemain tengah itu digambarkan oleh rekan satu timnya sebagai “classic Roman” - outgoing dan outspoken. De Rossi sendiri jauh lebih dari seorang introvert , seseorang yang memilih kata-katanya dengan sangat hati-hati dan akan lebih memilih untuk tinggal diam daripada mengungkapkan pendapat.

He is certainly the deeper thinker of the two. Totti pernah mengatakan bahwa jika ia tidak menjadi pesepakbola ia akan bekerja sebagai pelayan di sebuah pompa bensin karena ia menyukai bau asap . De Rossi, sebaliknya, ia ingin tumbuh menjadi hakim.

Tapi mungkin juga lebih mudah bagi Totti untuk bertindak sesuka hatinya karena ia telah mencapai hal yang paling penting: memenangkan gelar Serie A bersama Roma, yang mana De Rossi hanya membuat debut seniornya pada bulan Oktober 2001, lima bulan setelah Giallorossi memenangkan Scudetto terakhir mereka .

Untuk waktu yang lama, ambisi De Rossi untuk menandingi prestasi itu, cukup untuk menghentikan dia dari keinginannya untuk pindah. Banyak tim besar dan kaya di Eropa telah menyatakan minatnya selama bertahun-tahun, termasuk City musim panas lalu . Klub Premier League itu siap untuk membayar bahkan lebih dari €6m seperti yang ia terima di Roma.

Pengalaman tahun lalu dengan Zeman , bagaimanapun juga, telah mendorong De Rossi untuk meninjau ulang kondisinya. Apakah bahkan realistis lagi untuk percaya bahwa Roma dapat menjadi penantang gelar setelah hanya finish di peringkat keenam, ketujuh , dan keenam lagi selama tiga tahun terakhir ? Dan itu layak diperjuangkan karena ia telah kehilangan kepercayaan ketika begitu banyak orang di klub tampaknya ingin dia pergi ?

Dia memberikan jawaban ambigu terhadap pertanyaan wartawan tentang masa depannya selama musim panas lalu karena alasan sederhana bahwa ia belum mengambil keputusan. Dia tahu bahwa ada minat dari Manchester United, dan mungkin satu atau dua klub lain. Suatu hari ia akan bangun berpikir bahwa pilihan-pilihan tersebut tidak terdengar begitu buruk.

Tapi sekarang dia mendapati dirinya layaknya ditarik kembali dari tepi jurang dengan suatu pertimbangan baru. Tidak lagi ia berpikir tentang piala yang dia ingin menangi dengan Roma , melainkan salah satu yang berhasil membuatnya bergairah kembali, yaitu ketika Lazio mempecundangi dirinya saat final Coppa Italia akhir Mei itu.

"Itu adalah bayangan yang saya tidak bisa singkirkan" kata De Rossi. "Aku bisa membayangkan diriku di tim manapun di dunia, mengangkat trofi apapun, tapi bayangan bahwa saya telah memainkan pertandingan terakhir saya dalam balutan kostum Roma, dalam derby, dan dalam final, dan kita kalah,  bayangan ini bisa menjadi akhir dari salah satu kisah cinta terbesar antara suatu pemain dan timnya yang saya tahu.Tetapi, semua  itu salah besar".

Dan sebaliknya, ia memutuskan untuk tinggal. Salah satu faktornya adalah Garcia, ia tidaklah seperti Zeman,  ia malah telah menelepon De Rossi untuk membuat segalanya jelas dari hari pertama, bahwa betapa dia sudah tak sabar untuk bekerja sama. Manajer baru tidak tertipu oleh tampilan loyo musim lalu. "Sesuatu berjalan tidak normal ketika seorang pemain dapat bermain dengan baik untuk negaranya , tetapi tidak dapat melakukannya untuk klubnya." sebut Garcia di hari pertamanya.

Dengan sekembalinya De Rossi dari Timnas Italia pada 30 Juli , para direktur Roma berpikir bahwa ini mungkin salah satu kesempatan terakhir mereka untuk menjual dia dengan harga fantastis. Tapi mereka juga mengakui bahwa visi Garcia semakin  berkembang. De Rossi, Miralem Pjanic bermain bersama dengan Kevin Strootman bisa saja menjadi penantang serius bagi lini tengah Juventus yang diisi kuartet MVP (Marchisio, Vidal, Pirlo) + Pogba yang boleh dikata masih yang terbaik di calcio.

Jadi itu telah terbukti. Dengan dikembalikannya ke peran sentral yang disukainya, De Rossi selalu hadir untuk Roma, membayar kepercayaan manajernya dengan performa terbaiknya. Dia mungkin tidak memiliki statistik untuk menunjukkan hal itu dengan assist dan gol yang lebih sedikit dan dibandingkan rekanya di lini tengah, tetapi dia memiliki suatu hal special yang tidak dimiliki oleh yang lainnya untuk bertarung memperebutkan tempat utama.

Sebaliknya apa yang De Rossi bawa sesuatu yang lebih berwujud, pembacaan permainan yang hanya beberapa orang yang bisa melakukannya. Dalam possession ball ia jarang membuat kesalahan, menyelesaikan passing  dengan rataan tingkat keberhasilan 90 % pada musim ini dan sangat sering berperan sebagai orang pertama yang mengarsiteki sebuah serangan, “the assist to the assist”,  kalau boleh dibilang. Ketika bertahan, dia selalu berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dengan keteraturan yang baik. Sebuah clearance darinya pas di depan garis gawang dari tendangan Goran Pandev membuat Roma terhindar dari gol yang bisa membuat mereka tertinggal di babak pertama pada pertandingan yang akhirnya mereka menangi 2-0 atas Napoli.

Beberapa spekulasi muncul bahwa ia mungkin akhirnya diadaptasi untuk menjadi menjadi bek tengah, meniru jejak karir dari Franz Beckenbauer. Dia telah diminta untuk mengisi peran tersebut pada beberapa kesempatan, baik untuk Italia dan Roma dalam beberapa tahun terakhir, dan penampilannya ketika melakukan tugas tersebut boleh dikata sangat memuaskan.

Untuk saat ini , meskipun De Rossi akan terus hanya berada di titik berpijaknya saat ini. Selama bertahun-tahun ia telah disebut di Roma sebagai “Er Capitan Futuro” - Kapten Masa Depan – sebuah referensi untuk asumsi bahwa suatu hari ia akan mengambil alih peran tersebut dari Totti . Tetapi dengan absennya Totti dalam beberapa pekan terakhir karena cedera hamstring , itu memberikan kesempatan pada De Rossi memimpin tim untuk survive dalam ketidakhadirannya. And he is making a perfectly impressive job of it so far.

Grand Theft Auto V: Sex, Violence, and The Great American Dream (The Most Valuable Games of The Year)

Jika anda memiliki salah satu gaming franchise yang tersukses, ada dua pendekatan yang dapat kamu lakukan. Kamu dapat mengikuti blueprint dari call of Duty, dan layaknya mesin waktu, uang akan mengalir dari sapi perah tersebut setiap musim liburan tiba. Atau kamu dapat mengambil pendekatan 'Rockstar Games', luangkan waktu manis anda yang sangat lama, dan anda akan mendapatkan permainan terbaik yang anda mungkin bisa dapatkan, tidak peduli berapa lama waktu yang telah dibutuhkan. Serial dari Rockstar yang terbaru, Grand Theft Auto V, menunjukkan bahwa sebuah games dapat dikatakan "sensasional" ketika pengembangnya memang memberikan waktu dan perhatian yang layak. You Reap What you Sow.

Grand Theft Auto adalah judul game yang boleh dikata semua orang sudah tahu. Ini adalah nama dari serangkaian game yang mempunyai generasinya masing-masing, dan seri terbaru membantu mendorong game ini mendapatkan perhatian yang lebih besar lagi. Permainan telah berubah. Sudah lima tahun sejak GTA IV meledak ke pasaran, dan dalam perbedaan antara masing-masing sekuel GTA sebelumnya, genre semakin berkembang . GTA V membuktikan bahwa ia memiliki apa yang diperlukan untuk tidak hanya jalan ditempat, tapi juga berjuang untuk mendapatkan tingkat yang lebih tinggi lagi. Dan dengan fakta bahwa Grand Theft Auto V adalah salah satu permainan yang paling ditunggu sejak lama. Sekuel ini telah keluar sudah hampir sebulan, dan Rockstar telah menerima lebih $ 1,5 miliar dari penjualannya. Grand Theft Auto V dengan mudah memenuhi harapan yang ditetapkan oleh perusahaan itu sendiri.


Kembali ke bulan Juli, Rockstar merilis apa yang mereka beri judul “Grand Theft Auto V: Official Gameplay Video.” Ada titik di trailer ini dimana mereka menjanjikan hal-hal besar dalam hal mekanika. Dinarasikan seperti: “There’s also been a huge focus on mechanics in the game to make every aspect as fun and fluid as it is broad.”




Untuk sebagian besar hal tersebut, para pengembang memenuhi janjinya itu. Mengemudi dapat dirasakan lebih baik, begitupun menembak dan gerakan lainnya sudah terasa lebih baik. Walaupun sementara masih belum menyelesaikan masalah pada fluiditas dan ketepatan koridor penembak, Grand Theft Auto V berhasil mengatur kekurang yang ada pada sekuel pendahulunya.

STRONG CHARACTERS MEET A SOMETIMES MIDDLING STORY





Jika pada seri-seri sebelumnya tokoh protagonisnya hanya satu orang, maka GTA V akan menggunakan tiga tokoh protagonis sekaligus yang masing-masing tokohnya penuh dengan problema hidup. Michael ada seorang pensiunan perampok bank yang kini hidupnya cukup berada namun stress dengan masalah keluarga yang menyangkut istri dan anak-anaknya, Franklin adalah seorang tukang tagih yang bekerja didealer mobil yang hidup bersama tantenya yang berkelakuan aneh dan juga bersahabat dengan Lamar, seorang gangster wannabe yang berpikiran pendek dan setiap kata yang terlontar mulutnya minimal terdapat kalimat nigga, dog dan kata-kata kasar lainnya. Dan untuk Trevor, orang ini penuh dengan masalah terutama dengan temperamennya yang cepat naik dan agak sedikit pyscho, salah satu karakter "penjahat" yang paling menarik kepribadiannya dalam sejarah GTA ataupun video game. Selain ketiga tokoh utama, tokoh-tokoh lain yang akan kamu jumpai digame ini memiliki karakter yang sangat hidup dan tiada tokoh yang sama satu dengan yang lainnya, benar-benar sebuah game yang dibangun secara serius dan mendetail hingga kesetiap karakter yang ada didalam game dan itu jumlahnya sangat banyak.

Aksi perampokan terasa menakjubkan . Anda akan melakukannya beberapa kali selama cerita , dan mereka akan meminta Anda untuk membuat keputusan, membangun tim dan mengumpulkan extreme gear. Kemudian tiba saatnya untuk menarik mereka, and here’s where the switching between characters gets oh-so-much better.

Dunia San Andreas penuh kejutan untuk dieksplorasi. Jika Liberty City di GTA IV terasa seperti kota hidup, maka Los Santos & Blaine County di GTA V serasa dunia yang hidup. Terlalu banyak konten yang dimasukan ke game, bahkan player sendiri tidak sadar akan hal itu. Setiap sudut dan celah dari tempat tersebut terasa penuh dengan kehidupan virtual, dan itu berarti cukup bergerak dari titik A ke titik B , anda akan melakukan banyak hal yang menyenangkan.


Rockstar telah menunjukkan dengan upaya sebelumnya bahwa mereka mampu menggabungkan set karakter yang kuat dengan alur cerita yang menarik dan dinamis. Tampak tidak lebih dari Red Dead Redemption, salah satu game favorit saya. Untuk bukti. Red Dead berhasil menjadi menarik dan mengejutkan di hampir setiap sekuelnya, dan Rockstar ini dibangun dengan sementara mengikuti kiasan tradisional film barat seperti; Revenge, The Hawksian Woman dan Redemption. Maksud dan poin utama saya adalah, studio ini bisa menyatukan plot besar. Mereka memiliki kemampuan untuk itu.
Dengan Grand Theft Auto V, Rockstar telah melakukan pekerjaan yang fantastis dalam menciptakan karakter. Tiga karakter utama; Michael, Trevor dan Franklin, mereka kuat dan masingt-masing cukup berbeda untuk menarik perhatian. Mereka tidak selalu "menyenangkan," tapi itu btukanlah poin utama mereka. Anda akan benci dan cinta karakter ini pada satu waktu, dan Rockstar sering keluar dari pakem mereka "to make you toss and turn with these anti-heroes".

Side characters? Yah, masih besar. Rockstar telah menempel pada stereotipe yang salah dan kepribadian karakter pada Grand Theft Auto V telah menunjukan hal itu. Itu telah menjadi "simbol" untuk perusahaan ini. Hal ini tidak tepat, Karakter mereka semua "unapologetically stupid", tetapi jika Anda bisa menelan semua itu, anda mungkin akan terhibur.

Selama kurun waktu 40 jam atau lebih, Anda akan mengatasi perampokan, menyelamatkan teman-teman dari alur pembunuhan. Ada banyak hal yang terjadi dengan tiga karakter utama dan semua kepribadian mereka kusut dengan hal tersebut. Rockstar mencoba untuk menyatukan masing-masing satu sama lain, tapi hasilnya adalah agak berantakan dan sulit untuk ditangani.


Tentu saja yang paling menyenangkan selain menjalani misi utama ataupun misi sampingan adalah menikmati suasana di Los Santos yang sangat luas sambil melakukan berbagai hobi yang tersedia didalam game. Aktifitas tambahan seperti naik sepeda di sepanjang pantai Vespucci, berenang, berlari, main tenis, bermain golf, menerbangkan pesawat dan banyak kegiatan menarik lainnya tidak hanya membuat hati kita senang namun itu juga berjuga untuk menaikan status kita yang berguna didalam misi, seru kan? rekreasi namun sekaligus juga berguna untuk meningkatkan stamina karakter kita.


EASILY ONE OF THE MOST VALUABLE GAMES OF THE YEAR


Gameplay dari GTA V adalah perombakan total dan pembaharuan dari seluruh seri Grand Theft Auto mulai dari mekanisme mengemudi yang lebih real dan setiap mobil yang kita kemudikan tidak akan terasa sama, menggunakan senjata api dan cover system terasa diupgrade sedemikian rupa hingga terkadang terasa genre third-person shooter berbaur indah dengan action adventure khas GTA. Jika sudah mengontrol lebih dari satu karakter disitulah keasyikan dimulai karena kamu harus bisa mengatur siapa akan menjadi siapa dan keahlian tepat mana yang berguna untuk mensukseskan tindakan kriminal yang hendak dilakukan. Pergantian diantara ketiga karakter baik didalam misi atau cerita lepas merupakan inovasi baru yang menyegarkan, tidak hanya kita bisa menggunakan skill masing-masing karakter yang berguna namun juga gamer dapat merasakan perspektif tiga tokoh yang berbeda sehingga game tidak pernah terasa membosankan.

Berikut adalah hal yang paling menarik tentang Grand Theft Auto V: game ini memiliki staying power yang sungguh adanya. Saya ingin terus bermain, terus mengeksplorasi San Andreas dan melakukan kegiatan yang random hanya karena dunia game sangat menarik dan betul-betul hidup.


There will be waiting. Ketika Anda membawa Grand Theft Auto V ke rumah (atau itu dikirimkan ke rumah Anda), hal pertama yang akan anda lakukan adalah menunggu. Kami memainkannya di Xbox 360, sehingga pengalaman Anda mungkin berubah jika Anda punya versi PlayStation 3.

Versi Xbox 360 memerlukan kira-kira 30 menit untuk waktu instalasi. Ini membosankan, tapi itu keharusan. Hal ini tidak begitu dipermasalahkan di review saya, hanya kenyataannya memang begitu. Akan lebih baik dengan membawa pulang martabak manis dan coke (atau apa pun) dan nikmatilah waktumu menunggu.

Grand Theft Auto V adalah sebuah permainan yang betul-betul menakjubkan, prestasi teknikal yang monumental, dan tingkat kekerasan di jalan-jalan Los Santos yang sangat tinggi. Hal ini memang tidak baik untuk anak-anak, dan bahkan mungkin tidak untuk orang dewasa yang tidak biasa melihat darah bercucuran dimana-mana. GTA V menunjukkan apa yang mampu dihadirkan di generasi terakhir dari berbagai konsol, dan juga membuatnya sangat mungkin bahwa Anda akan memainkan game ini dalam waktu dekat pada konsol terbaru anda di Xbox maupun PS4.

Simpel. Grand Theft Auto V is the best games of the year. Ini memang layak sesuai dengan waktu dan uang yang telah anda habiskan. Just try it, You’ll have a blast. Ciao!