Sunday, December 25, 2016

Yesus-ku dan Yesus-mu

‏والسلام علي يوم ولدت ويوم أموت ويوم أبعث حيا

"Dan keselamatam atasmu di hari kau dilahirkan, di hari kau diwafatkan, dan di hari kau dibangkitkan kembali"

Jalaluddin Rumi "Tubuh adalah Maria, masing-masing kita mempunyai Yesus didalamnya. Jika kepedihan/penderitaan datang maka Yesus akan lahir. Tetapi jika tidak maka ia akan pulang membawa rahasianya sebagai mana rahasia kedatangannya. Oleh karenaya kita akan kehilangan hikmah-hikmahnya".

Puisi ini adalah kiasan Rumi yang menjelaskan bahwasanya semua penderitaan hidup adalah jalan menuju kesejatian, atau jalan menuju Cinta. Artinya orang yang kaya penderitaan hidup akan lebih memahami sejatinya hidup. Tentu saja jika ia pandai memaknai penderitaannya. Rumi menyebut penderitaan sebagai jalan bagi lahirnya Yesus, yang memang identik dengan cinta/kasih. Baginya Yesus tidak akan lahir kalau Maria tidak menderita. Sebagaimana Qur’an tidak akan lahir kalau Muhammad tidak mengalami penderitaan hebat dalam hidupnya. Jadi dua-duanya, Yesus dan Qur’an adalah buah dari penderitaan.

Qur’an dan Yesus adalah sama-sama firman Tuhan yang lahir dari tubuh yang berbeda, Maria dan Muhammad. Ketika firman itu melalui perempuan, ia berupa manusia yaitu Yesus atau Isa. Namun ketika melalui laki-laki, firman itu berupa Al-Qur’an. Maria dan Muhammad adalah wadah yang sempurna bagi manifestasi firman Tuhan ke dunia.

Maka tugas kita semua adalah untuk melahirkan Yesus kita ke dunia. Jika yang kita lahirkan benar-benar Yesus maka pastilah tidak mengandung kebencian dan prasangka buruk, karena apapun yang lahir dari kemurnian hanya mengandung cinta.